Perang Sarung di Lampung Selatan Telan Korban Jiwa, Satu Remaja Tewas

Seorang remaja di Lampung Selatan, Lampung, tewas seusai terlibat tawuran perang sarung setelah salat tarawih. Korban tewas mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala diduga karena hantaman sarung yang berisi batu.

Korban berinisial LRF (14 tahun) tewas setelah terlibat tawuran perang sarung sekelompok remaja yang terjadi Desa Kecapi, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, pada Senin malam (18/3/2024) pukul 20.30 WIB.

Dalam video amatir saat terjadi perang sarung tampak korban ditemukan oleh warga setempat dengan kondisi terluka parah di bagian kepala. Perang sarung antarkelompok remaja tersebut sebelumnya sempat dibubarkan oleh warga.

Korban yang merupakan warga Desa Kecapi, Kecamatan Kalianda, tersebut tewas dengan luka serius di bagian kepala. Luka serius di kepala korban diduga akibat hantaman sarung yang telah dimodifikasi dan diisi dengan batu.

Korban sempat dibawa ke bidan desa setempat, tetapi karena luka di bagian kepala korban cukup serius, bidan desa tidak sanggup menanganinya, lalu korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda.



Kasus tewasnya korban dalam perang sarung maut tersebut telah ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Lampung Selatan. Polisi telah melakukan proses penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap 22 orang saksi.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan, aksi tawuran dengan menggunakan sarung tersebut menewaskan seorang remaja yang merupakan pelajar SMP

"Tawuran sarung itu dilakukan anak-anak dengan menyabet sarungnya kepada lawan," kata Yusriandi Yusrin, saat konferensi pers di Polres Lampung Selatan, Selasa siang (19/3/2024).

Yusriandi Yusrin menjelaskan, pihaknya akan mengungkap para pelaku dan bertindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap 22 orang saksi," ujarnya.

Yusriandi Yusrin mengimbau kepada masyarakat dan orang tua di Lampung Selatan untuk terus menjaga dan mengawasi anak-anak dari aksi kejahatan.

"Jangan membiarkan anak-anak kita menjadi korban atau pemain perang sarung. Pastikan setelah salat tarawih anak-anak sudah berada di rumah tidak berkeliaran yang tidak jelas," pungkas Yusriandi Yusrin.

Untuk mencegah peristiwa serupa kembali terjadi, Polres Lampung Selatan akan meningkatkan patroli di wilayah hukum Polres Lampung Selatan.

PRIA4D

0 Komentar