Klasemen Liga Italia, Juventus Kudeta Inter Usai Libas Verona 3-0
Agustus 27, 2024
Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) meneror warga dengan muncul di Dusun Damar Itam, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Langkat, sejak sepekan terakhir hingga membuat warga resah.
“Pada tanggal 18 April 2024 sekitar pukul 20.30 WIB, petugas jaga malam di PT Piss sedang patroli mengendarai sepeda motor. Namun tiba tiba harimau muncul dan mengejarnya,” kata Camat Sei Lepan, Muhammad Iqbal Ramadhan, Selasa (23/4/2024).
Tak hanya itu, harimau yang sama juga menampakkan diri pada 16 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, kata Iqbal, salah seorang warga yang bernama Syahnurdin sedang menyemprot di ladang. Tiba tiba saja harimau berjalan ke arah Syahnurdin.
“Tiba tiba terlihat harimau sedang berjalan berjarak 20 meter. Kemudian pada 19 April 2024 sekitar pukul 09.00 WIB warga yang sedang menderes di ladang sawit mendengar suara auman harimau sebanyak empat kali, sehingga mereka semua pulang ketakutan,” jelasnya.
Dari penjelasan warga, tambahnya, harimau yang menampakkan diri itu terlihat terpasang kalung penanda atau GPS Collar di lehernya. Diduga harimau tersebut salah satu yang dilepasliarkan Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada 6 Maret 2024.
“Warga memastikan bahwa harimau tersebut memakai kalung di lehernya. Tim BBKSDA Sumut dan TNGL sudah turun ke lokasi dengan membawa kandang jebak,” urainya.
Terpisah, salah seorang warga, Parno Damar mengatakan harimau juga sempat menerkam anjing piaraan warga. Menurutnya harimau tersebut kondisinya tampak kurus.
“Harimaunya kurus.
Insiden warga diterkam harimau juga sempat terjadi beberapa waktu lalu. Dua warga Kecamatan Sei Lepan sempat diterkam harimau saat panen cabai dan sawit di dalam kawasan TNGL.
Korban pertama bernama Jeremia Perdana Ginting mengalami luka di bagian leher akibat diterkam harimau saat panen cabai pada Senin (11/3/2024) sekitar pukul 17.30 WIB. Dia mendapatkan perawatan di RS Putri Bidadari, Stabat.
Korban kedua bernama M Ikhwan Sembiring. Dia diterkam harimau saat panen sawit pada Kamis (14/3) petang lalu. Korban mengalami luka robek di kedua kakinya sehingga harus mendapatkan perawatan di RS Putri Bidadari, Stabat.
Kedua korban itu juga dilaporkan diserang harimau yang juga mengenakan kalung atau Collar GPS.
Setelah kejadian itu, tim BBKSDA Sumut turun membawa kandang jebak. Satu harimau yang diduga menyerang warga tersebut pun dilaporkan berhasil ditangkap dan dievakuasi mereka.
Harimau yang menyerang warga tersebut pun diduga adalah yang dilepasliarkan Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada Rabu (6/3/2024).
Saat itu dua satwa harimau sumatra bernama ‘Ambar Goldsmith’ dan ‘Beru Situtung’ dilepasliarkan di kawasan hutan Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, Aceh.
Ambar Goldsmith, berjenis kelamin betina, berumur kurang lebih 5,5 – 6 tahun, berasal dari Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat. Sedangkan Beru Situtung merupakan harimau betina dengan perkiraan usia 3-4 tahun yang diselamatkan dari konflik dengan manusia di kawasan Hutan Lindung Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.
Dua harimau sumatra tersebut dilepasliarkan ke habitat alaminya di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser. Saat dilepasliarkan keduanya menggunakan kalung penanda (GPS Collar). (*)
0 Komentar