Mojokerto -
Satu keluarga pemudik asal Jakarta telantar di Mojokerto gara-gara mesin bajaj yang mereka kendarai jebol. Bajaj bernopol B 4053 TZB itu mogok saat dalam perjalanan mudik dari Jakarta Pusat menuju Banyuwangi.
Mereka adalah Royadi (40) dan istrinya Dayunimas (42), putri mereka Sindiana Sehra (20) dan Maulina Nuraini (13), serta cucu mereka David Pratama (3). Kelimanya warga Gang Kopra 1, RT/7 RW 22, Jalan Percetakan Negara II, Kelurahan/Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Seperti Lebaran tahun-tahun sebelumnya, Royadi sekeluarga biasa mudik ke rumah adik istrinya di Desa Bubuk, Rogojampi, Banyuwangi mengendarai bajaj. Bajaj keluaran tahun 2015 itu sehari-hari ia gunakan mencari nafkah di Jakarta.
Tahun kemarin juga kami mudik pakai bajaj ini, alhamdulillah lancar, tahun ini mengalami seperti ini (bajaj mogok)," kata Royadi kepada wartawan, Sabtu (13/4/2024).
Berbekal uang tunai Rp 1,5 juta, Royadi sekeluarga berangkat mudik dari Jakarta pada Sabtu (6/4/2024) tengah malam. Mereka berhenti setiap 1-2 jam perjalanan untuk istirahat sekaligus mendinginkan mesin bajaj. Terkadang mereka menepi di pinggir jalan, atau istirahat di masjid dan SPBU.
Bajaj itu juga sempat mogok di Nganjuk. Setelah diperbaiki, mereka melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi melewati Mojokerto. Sialnya, ketika sampai di depan makam China, jalur arteri Kecamatan Trowulan, Mojokerto, bajaj yang dikendarai Royadi sekeluarga kembali mogok.
Royadi mengaku bajajnya mogok pada Kamis (11/4/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. Selanjutnya, bajaj tersebut didorong seorang pemotor ke SPBUJatipasar. Kali ini, mesin bajaj tersebut benar-benar jebol atau turun mesin.
"Mogoknya karena blok mesinnya retak, slehernya patah, klepnya bengkong, rumah bosnya patah. Padahal bloknya baru diganti 6 April kemarin," ungkapnya.
Dari pompa bensin, Royadi bersama keluarganya pindah ke sebuah toko yang sedang tutup di jalur arteri Desa Jatipasar. Di teras toko inilah mereka bermalam. Mereka tak bisa berbuat banyak karena bekal sudah menipis. Royadi mengaku uangnya hanya tersisa Rp 500.000.
Sedangkan biaya perbaikan bajaj ditaksir mencapai Rp 1,3 juta. Ditambah lagi sulit mencari bengkel yang buka di tengah libur Lebaran.
"Sekarang hanya pasrah, ada yang nolong syukur, kalau tidak ya didorong saja pelan-pelan," ujarnya.
Setelah 24 jam telantar, anggota Satlantas Polres Mojokerto dan Polsek Trowulan datang membantu mereka pada Jumat (12/4/2024) sore. Royadi sekeluarga beserta bajaj dievakuasi ke pos lalu lintas Jampirogo, jalan bypass Mojokerto.
"Makan dan minum mereka kami tanggung, mandi dan tidur juga kami fasilitasi di pos Jampirogo," tandas Kasat Lantas Polres Mojokerto Iptu Muhammad Hariyazie
PRIA4D
0 Komentar