Pelajaran dari Kecelakaan Maut Bus Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari

 

Jakarta - Sopir kecelakaan maut bus study tour SMP PGRI 1 Wonosari sempat mengalami microsleep. Ini pelajaran penting dari kecelakaan tersebut. Kecelakaan maut yang melibatkan bus terulang lagi. Kali ini menimpa bus rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari. Penyebab kecelakaan masih diselidiki pihak kepolisian. Namun sopir bus mengaku sempat mengalami microsleep di KM 694+600 Tol Jombang pada Selasa (21/5) sekitar pukul 23.45 WIB.


"Pengakuan sementara sopir bus sempat tertidur sehingga bus lari ke kiri hingga menabrak truk di depannya," terang Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin dikutip detikNews. Polisi saat ini masih mendalami penyebab Yanto mengalami microsleep. Komarudin menjelaskan sopir bus juga mengaku sempat istirahat di rest area KM 627 Tol Ngawi-Kertosono. Tempat istirahat tersebut sekitar 67 Km dari lokasi kecelakaan.


"Pengakuan sementara sopir sempat istirahat di rest area 627. Kalau secara logika dari KM 627 ke 694 jaraknya belum terlalu jauh. Sopirnya juga menyampaikan masih dalam mengunyah permen karet. Kemudian tiba-tiba hilang (mengalami microsleep)," lanjutnya lagi.

Microsleep Kerap Menjadi Penyebab Kecelakaan Microsleep memang menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan microsleep adalah kondisi pengemudi benar-benar letih. Gejala microsleep adalah tertidur secara tiba-tiba hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar satu hingga 30 detik. Microsleep sering terjadi saat melakukan pekerjaan yang monoton, seperti berkendara dalam waktu yang lama. Saat terserang microsleep, banyak hal bisa terjadi selama kurun waktu dan jarak tersebut. Yang paling ringan mungkin mobil bisa pindah jalur tanpa disadari. Terburuknya bisa menimbulkan kecelakaan fatal. Menurut Sony, microsleep berbeda dengan mengantuk. Karena efek mengantuk membuat respons, kecepatan, reflek semua melambat sehingga efek dari benturan tidak sefatall microsleep. "Sementara microsleep, ketika terkena, maka konsekue

Agar kejadiann serupa tak terulang, microsleep sebenarnya bisa dicegah. Caranya adalah sebelum mengemudi pastikan pengendara memiliki waktu istirahat cukup. Bila mengalami tanda-tanda microsleep, sebaiknya menepi dan beristirahat. "Biasakan tidur cukup sebelum mengemudi dan istirahat berkala. Ketika saat mengemudi dan badan sudah memberikan sign nguap, pegal-pegal, artinya harus stop dan istirahat, streching ringan," saran Sony.


PRIA4D


0 Komentar