Program Pangan Dunia menghentikan pergerakan staf Gaza

Organisasi pangan PBB mengatakan pihaknya menghentikan pengembangan stafnya di Jalur Gaza "sampai ada pemberitahuan tambahan" setelah kelompoknya mendekati tempat yang ditentukan Israel. Dalam penjelasannya, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalur Gaza pada Selasa malam ketika dua kendaraan berpakaian tebal menemani pengawalan truk dengan pemandu yang membantu. WFP menyatakan bahwa meskipun tidak ada yang terluka, satu kendaraan langsung tertabrak, meskipun karavan tersebut dengan jelas dicap dan "mendapat banyak izin dari Israel".

BBC telah menghubungi Israel Safeguard Powers untuk meminta masukan mengenai masalah ini. Dalam pernyataannya pada hari Rabu, WFP mengatakan: "Kelompok ini kembali dari misi ke Kerem Shalom/Karam Abu Salem dengan dua kendaraan yang dilindungi WFP setelah diiringi pengawalan truk yang membawa barang-barang penuh kasih diarahkan ke wilayah utama Gaza. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa salah satu kendaraan WFP kemudian, pada saat itu, "langsung terkena tembakan saat bergerak menuju" tempat yang ditentukan IDF.Diberitakan dari  Pria4d dalam sebuah media yang bernama diarioesports.com

“Ini membawa tidak kurang dari 10 peluru: lima di sisi pengemudi, dua di sisi penumpang dan tiga di bagian kendaraan yang berbeda. Tak satu pun dari perwakilan di dalamnya yang benar-benar terluka.” Itulah yang ditambahkan WFP meskipun ini bukan kejadian keamanan utama selama konflik, namun hal ini terjadi ketika kendaraannya pertama kali langsung ditembak di dekat tempat yang ditentukan, meskipun telah mendapatkan izin yang diperlukan. “Episode ini merupakan tanda jelas bahwa ruang filantropis di Jalur Gaza menyusut dengan cepat dan terus-menerus, di mana kebiadaban yang semakin meluas melemahkan kapasitas kita untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan nyawa,” kata organisasi tersebut.

Ketua pemimpin Cindy McCain menggambarkan episode itu sebagai "benar-benar tidak memuaskan". “Saya meminta para ahli Israel dan semua pihak agar mengambil tindakan segera untuk menjamin kesejahteraan dan keamanan semua pekerja bantuan di Gaza,” tambahnya.
Sebelumnya, PBB mengatakan aktivitas bantuan filantropisnya di Jalur Gaza masih berjalan, setelah otoritas senior mengatakan aktivitas tersebut terhenti pada hari Senin karena militer Israel menyetujui perintah tersebut. Perwakilan Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan pada Selasa malam bahwa keadaan "membuat kami sangat sulit menjalankan tanggung jawab kami", namun "kami memberikan yang terbaik untuk apa yang kami miliki".

0 Komentar