Ukraina mendirikan kantor militer di Rusia

Ukraina telah mendirikan kantor manajerial militer di distrik Kursk barat Rusia, tempat terjadinya invasi tak terduga ke wilayah Rusia, menurut pemimpin militer tertingginya.

Jenderal Oleksandr Syrsky mengatakan tempat kerja tersebut akan “mematuhi supremasi hukum” dan “memenuhi persyaratan yang mendesak” dari masyarakat di sekitarnya. Dalam sebuah video yang diposting melalui hiburan berbasis web, Jenderal Syrsky terlihat mengatakan pada pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa tempat kerja telah dibuat "di domain yang dibatasi oleh Ukraina". Pendeta Perlindungan Rusia Andrei Belousov mengatakan Moskow akan mengirimkan benteng untuk “membela” penduduk di distrik tersebut.

Ukraina juga mengaku telah memperoleh keuntungan lebih lanjut dalam serangannya pada hari Kamis. Tentara Ukraina berada 35 km di dalam wilayah Kursk, di mana mereka menguasai wilayah seluas 1.150 km persegi, termasuk 82 pemukiman, kata Jenderal Syrsky. Saat ini memasuki hari kesepuluh, ini adalah serangan paling besar yang dilakukan Ukraina terhadap Rusia sejak Moskow melancarkan serangan skala penuhnya pada tahun 2022. Meski begitu, Kyiv mengatakan pihaknya tidak tertarik untuk "mengambil alih" wilayah Rusia. Semua hal dianggap sama, invasi tersebut merupakan upaya untuk menekan Moskow agar menyetujui “membangun kembali keharmonisan yang adil”, kata perwakilan dinas asing Ukraina Heorhiy Tykhy kepada wartawan pada hari Rabu.Diberitakan dari  Pria4d dalam sebuah media yang bernama diarioesports.com

Mengingat serangan itu, pihak berwenang Rusia telah merencanakan “tindakan ekstra” untuk melindungi masyarakat dan yayasan di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina. Tindakan tersebut termasuk bekerja di “dewan pasukan” di distrik Belgorod, yang bertetangga dengan Kursk, sesuai video yang didistribusikan di saluran Wire layanan penjaga Rusia. Kantor berita Interfax mengatakan pengaturan tersebut juga akan berlaku di wilayah Kursk dan Bryansk. Masing-masing dari tiga perbatasan Ukraina.

Rusia juga telah menyatakan krisis tingkat pemerintahan di distrik Belgorod. Pada hari Senin, 11.000 orang dikosongkan dari daerah Krasnaya Yaruga di Belgorod, menurut kantor berita negara Rusia Tass. Meskipun demikian, Moskow juga mengklaim pihaknya telah memulihkan beberapa wilayah yang hilang. Dalam penjelasannya, dinas perlindungan mengatakan mereka telah merebut kembali kendali atas pemukiman Krupets di wilayah Kursk.

0 Komentar